Berwisata Tanpa Menguras Kantong ala Indonesia Backpacker - Wisata

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Monday, February 24, 2014

Berwisata Tanpa Menguras Kantong ala Indonesia Backpacker

Oleh Barratut Taqiyyah


JAKARTA. Ingin berwisata tanpa menguras isi kantong? Mungkin melancong dengan gaya backpacker bisa ditiru. Sekadar informasi, backpacker merupakan orang yang melancong dengan mengurus segala sesuatunya sendiri. Sebut saja mulai dari tiket pesawat hingga tempat penginapan. Saat ini, komunitas backpacker di Indonesia cukup banyak. Kesemuanya memiliki tujuan yang kurang lebih sama, yakni berbagi informasi mengenai dunia wisata dan backpacking.

Beberapa waktu lalu, KONTAN berkesempatan bertemu dengan dua pendiri komunitas backpaker di Indonesia. Keduanya memiliki informasi menarik mengenai gaya melancong tanpa harus keluar banyak biaya. Bahkan, mereka juga berbagi tips untuk melakukan wisata dengan hemat. Berikut liputannya.

BACKPACKER INDONESIA: Ingin menyebarkan virus berwisata dengan bijak

Komunitas Backpacker Indonesia merupakan salah satu komunitas backpacking yang terbesar di Indonesia. Bayangkan saja, saat ini, jumlah member alias anggota di sosial media yang bergabung dalam komunitas ini mencapai 14.350 member.

"Awal mulanya, pembentukan komunitas ini hanya dilatarbelakangi oleh sulitnya mencari teman satu hobi saat itu. Akhirnya saya membuat komunitas kecil di sosial media, dari teman-teman terdekat sampai akhirnya orang-orang yang benar-benar saya tidak kenal. Dari 10 lalu 100, 1000, 10.000, dan terus bertambah," jelas Ilma Dityaningrum, pendiri Backpacker Indonesia.

Ilma bercerita, tujuan utama dari dibentuknya komunitas ini adalah wadah untuk mendapatkan informasi seputar dunia wisata dan backpacking. "Saya dan teman-teman juga berharap, komunitas ini nantinya bisa menjadi salah satu pengontrol atau tempat memberikan contoh bagaimana berwisata yang baik dan sopan," ujarnya.

Maksudnya, Backpacker Indonesia memiliki misi agar ke depannya para wisatawan atau backpacker bisa memberikan manfaat secara ekonomi sekaligus tidak merusak lingkungan di daerah wisata serta menghargai nilai budaya masyarakat setempat.

"Sudah sejak 2008 lalu, Backpacker Indonesia sudah menyebarkan cara berwisata yang baik dan bijak. Semoga hal ini bisa menyebar seperti virus ke depannya," harap Ilma.

Sebagai seorang backpacker, Ilma memiliki banyak pengalaman melancong ke sejumlah daerah di Indonesia dengan biaya yang sangat terbatas. Aksi ini biasa ia lakukan seorang diri alias solo backpacking atau bersama teman-teman. "Biasanya kalau berangkat bareng teman, maksimal 10 orang. Keuntungan pergi bareng ini biaya perjalanan akan jauh lebih murah," katanya sambil tersenyum.

Ilma sendiri punya pengalaman menarik saat melakukan solo backpacking. Pada waktu itu, dia berangkat ke Jogjakarta dari Jakarta hanya dengan berbekal uang Rp 300.000. "Saya tinggal di Jogja selama seminggu loh," kenangnya.

Ada kejadian menarik saat berkunjung ke Jogja. Karena ingin menghemat dana, Ilma biasa tidur di mesjid atau taman. Suatu ketika, di jalan Malioboro digelar suatu acara. "Pada waktu itu saya duduk di dekat acara berlangsung. Karena membawa kamera dan tas ransel, saya dikira wartawan. Akhirnya saya diajak makan gratis deh. Hemat biaya makan," ceritanya sambil tertawa.

Namun, lanjut Ilma, wisata murah ala backpacker itu tidak melulu susah atau terkatung-katung di jalanan. "Prinsip dari backpacking sendiri adalah menekan biaya sehemat mungkin karena kita sendiri yang mengatur," tegasnya.

Mau tahu apa saja yang harus diperhatikan? Ini tips wisata murah dari Backpacker Indonesia:

Cukup informasi dan direncanakan

Jika kita bisa mendapatkan banyak informasi soal destinasi yang akan dituju, tentu itu akan membuat perjalanan kita juga lebih terencana dan rapi. Mulai dari soal how to get there (transportasi), hunting tiket promo, penginapan, sampai soal budaya atau even-even tertentu di daerah yang akan kita tuju.

Channel

Dengan luasnya link atau channel, tentu akan memudahkan kita untuk menjelajahi destinasi yang kita eksplor.

Jangan terpaku dengan ’hot destination’

Indonesia memiliki banyak sekali lokasi-lokasi wisata yang bisa dikunjungi. Namun, seringkali orang-orang Indonesia berlaku latah beberapa saat. Ketika Pulau Komodo sedang menjadi madona, semua orang berbondong-bondong pergi ke sana. Terkadang, hal ini yang acapkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dan akhirnya semua menjadi serba mahal. Padahal, Indonesia tidak hanya Bali, Raja Ampat, Pulau Komodo atau Bunaken saja.

Indonesia masih menyimpan keindahan di banyak sudut. Contohnya adalah di Serui, kepulauan Yapen atau Biak di Papua. Lokasi tersebut menawarkan beragam jenis wisata, mulai dari pulau, pantai, diving, wisata sejarah, budaya dan lain-lain. Biasanya, lokasi yang belum menjadi hot destination, segala sesuatunya akan jauh lebih murah loh.

SHARE TRAVELLERS: Jalan-jalan hingga kegiatan bakti sosial bareng

Satu lagi komunitas backpacker yang cukup dikenal adalah Share Traveller. Awal mula berdirinya komunitas ini berawal dari ketidaksengajaan.

Mariza Santi, salah satu pendiri Share Traveller bercerita, pada tahun 2009 segelintir orang yang mengajak beberapa teman lainnya untuk melakukan trip bersama Caving di goa Buniayu. Bermula dari tidak ada yang saling kenal, akhirnya malah rutin mengadakan trip bareng hampir tiap bulan, dua minggu sekali, atau bahkan hampir setiap akhir pekan. Selanjutnya makin banyak orang yang terkumpul karena selalu ada yang mengajak teman baru di setiap perjalanan.

Karena sering bertemu itulah akhirnya tercetus ide membentuk komunitas pada 30 Maret 2010. Kegiatan utama Share Traveller tentunya pergi melancong, baik yang di Indonesia maupun di luar negeri. "Setelah jalan-jalan, biasanya ada acara kumpul lagi untuk sharing dan tuker-tukeran foto selama jalan-jalan," jelas Mariza, yang lebih akrab dipanggil Sasa.

Selain memiliki kegiatan utama, Share Traveller juga memiliki kegiatan lain berupa kegiatan bakti sosial yang diberi nama 'Sharing Movement'. Sampai sekarang acara baksos yang sudah diadakan di antaranya adalah buka puasa bersama anak-anak panti asuhan di kawasan Ciledug, bagi-bagi takjil untuk buka puasa, dan kunjungan ke museum Gajah bersama anak-anak dari rumah singgah.

"Nah, tahun ini, baksos diadakan pada Agustus lalu di panti jompo Tresna Werdha Budi Mulya, Cipayung," cerita Sasa. Dia menambahkan, setiap tahun Share Traveller juga mengadakan gathering untuk memperingati ulang tahun komunitas.

Komunitas ini juga memiliki motto yang menarik. Yakni, Share, Enjoy, Preserve. Dalam setiap travelling, para anggotanya saling berbagi (share), baik itu berbagi pengeluaran, berbagi kesenangan, berbagi duka, maupun semangat. "Kami percaya bahwa dengan berbagi, maka perjalanan menjadi lebih indah dan menyenangkan," tambah Sasa.

Nilai lainnya adalah enjoy, yaitu menikmati tempat wisata maupun menikmati perjalanan itu sendiri. Karena terkadang apa yang kita dapatkan di tempat tujuan tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan di awal. Terakhir adalah preserve, yang menunjukkan komitmen komunitas ini untuk menjaga alam dan lingkungan, adat istiadat serta budaya setempat agar tetap baik seperti apa adanya.

Sasa mengaku kesulitan dalam mendata anggota yang bergabung dalam komunitas Share Traveller. Namun, berdasarkan data statistik di grup Facebook, jumlah member Share Traveller saat ini sudah mencapai 897 orang.

Berwisata dengan ongkos yang minim pasti ada triknya. Ini tips melancong murah dari Share Traveller:

Perencanaan dan timing

Sebaiknya memilih waktu wisata pada saat low season. Selain itu, hunting tiket promo (baik kereta, pesawat, atau bus). Akan lebih baik membuat perencanan itinerary yang detil sehingga tidak buang waktu dan uang. Yang dimaksd dengan perencanaan itinerary adalah perbanyak browsing untuk tempat wisata yang ingin dikunjungi. Buat beberapa list yang ditemukan sambil rela untuk menelepon untuk menanyakan kebernaran informasi yg ada di internet.

Perbanyak anggota trip

Semakin banyak anggota trip atau perjalanan yang bergabung, maka biaya yang harus ditanggung bersama juga semakin murah.

Mencari tempat penginapan dan akomodasi yang sesuai dengan ukuran kantong

Misalnya saja, memilih penginapan dengan model asrama yang jauh lebih murah. Atau dalam memilih kendaraan, sebaiknya memilih elf atau minibus daripada mobil citycar.

Sumber: Kontan

Related Posts

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad